Ada banyak cara untuk menggapai kesuksesan, namun lebih banyak lagi
cara untuk menghindarinya. Salah satunya adalah menunda-nunda pekerjaan atau
yang dalam istilah bahasa inggris kita sebut Procrastination. Sedangkan orang
yang suka menunda-nunda pekerjaan disebut Procrastinator.
Memang, penulis sendiri belum menjadi orang sukses namun telah
merancang kesuksesan itu, tentu saja, semua orang merancang sukses kan? Namun,
kita harus berhati-hati karena tanpa kita sadari, ada hal-hal seperti kebiasaan
kita yang secara diam-diam menjauhkan kita dari kesuksesan yang telah kita
rancang. Salah satunya kebiasaan procrastination ini.
Procrastination ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita
sehari-hari dan bisa dibilang hampir semua orang adalah procastinator. Atau
minimal pernah menjadi procrastinator.
Terlebih lagi di dunia akademik, procrastination seakan-akan menjadi
penyakit bagi pelajar. Sehingga timbullah kebiasaan SKS atau Sistem Kebut
Semalam, yaitu mengerjakan tugas tepat semalam sebelum deadline.
Lebih parahnya lagi, mitos yang sudah mendarah daging di para
pelajar saat ini adalah secara relatif mereka menganggap bahwa kreatifitas akan
muncul saat sudah hampir mendekati deadline, bahkan menit-menit terakhir menuju
deadline. Sehingga SKS dengan sengaja mereka jadikan lifestyle.
Oleh karena itu, sebelum kita terjebak dalam penyakit ini, mari kita
pelajari lebih dalam tentang procrastination.
Apa itu Procrastination?
Procrastinaton berasal dari bahasa latin "procrastinate"
yang berarti sampai besok. Seperti dikutip dari wikipedia.org, prokrastination
berarti tindakan mengganti tugas berkepentingan tinggi dengan tugas
berkepentingan rendah, sehingga tugas penting pun tertunda. Psikolog sering menyebut
perilaku ini sebagai mekanisme untuk mencakup kecemasan yang berhubungan dengan
memulai atau menyelesaikan tugas atau keputusan apapun.
Namun, apakah hanya sekedar menunda-nunda pekerjaan itu bisa disebut
procrastination? Ternyata tidak, menurut Schraw, Pinard, Wadkins, dan Olafson
ada tiga kriteria agar suatu perilaku dapat dikelompokkan sebagai
procrastination yaitu harus kontraproduktif, kurang perlu, dan menunda-nunda.
Setiap kali menunda-nunda banyak pekerjaan ternyata bisa bikin
stress karena semakin pekerjaan mendekati deadline, semakin shock kita dalam
mengerjakannya. Perasaan bersalah, kehilangan produktivitas pribadi, juga
penolakan sosial untuk tidak memenuhi tanggung jawab atau komitmen akan selalu
menghantui kita saat terjerat penyakit procrastination yang akut.
Lalu bagaimana cara mengatasi procrastination ini?
Seperti dikutip dari linkedin.com, ada beberapa cara untuk
mengurangi kebiasaan ini.
Seseorang dapat mengatasi procrastination ini dengan cara
memperbaiki mood atau suasana hati. Contohnya, perbaiki mood saat mengerjakan
tugas-tugas yang harus diselesaikan. Beberapa hal ini juga dapat membantu kita
mengatasi procrastination:
1. Bekerja Di Lingkungan Yang Sesuai
Selalu memilih untuk bekerja di sebuah ligkungan yang membantu kita
fokus pada pekerjaan dapat membuat terhindar dari Handphone,
tempat yang berisik, dan gangguan-gangguan lainnya.
2. Temukan Alasan Di Balik Procrastination Itu Sendiri
Identifikasi alasan mengapa kita menunda-nunda pekerjaan kita.
Apakah karena kita tidak tahu cara mengerjakannya (katakanlah PR) atau karena
kita malas? Setelah menemukan alasannya, kita renungkan hal tersebut dan segera
atasi.
3. Memotivasi Diri Sendiri
Studi mengatakan bahwa dengan mengatakan kalimat "Aku tidak
akan menunda-nunda pekerjaan lagi" dapat mengurangi kebiasaan
procrastination kita. Trik sederhana ini akan sangat membantu mengalihkan
perhatian kita ke sesuatu yang lebih produktif.
4. Rayakan Kemenangan-kemenangan kecil
Setiap kali kita berhasil menyelesaikan target pekerjaan/tugas, rayakanlah
dengan sesuatu yang menyenangkan diri kita setelah beberapa lama berjuang
menyelesaikan pekerjaan/tugas tersebut.
5. Take It Easy
Jangan terlalu memaksa diri
untuk menjadi perfect, berilah
toleransi kepada diri kita apabila dengan tidak sengaja melakukan
procrastination.
6. Buat Target Yang Realistik
Tentukanlah target yang masuk akal saja, jangan tentukan target yang
jelas-jelas di luar kemampuan kita yang kemudian dapat membuat kita pesimis
akhirnya membuat kita menunda-nunda hal itu.
Strategi untuk menghindari procratination tidak selalu dapat
dilakukan dengan cara-cara di atas. Melainkan semua orang bisa memiliki
strateginya masing-masing, termasuk sobat ini.
Yuk share strategi sobat di kolom komentar!
Demikianlah penjelasan mengenai Procrastination. Semoga setelah
membaca artikel ini, kita semua bisa jauh dari penyakit ini. Kenali gejala
procrastination, lalu hindari!
Me, totally procrastinator!:(
BalasHapusRaceTech Titanium: Where's the best in racing tech titanium?
BalasHapusRaceTech Titanium titanium ring has been tested titanium vs platinum in four sports, but one is the fastest. Find out if titanium ore they fit you like to run a 500-gmber and titanium aftershokz you will titanium post earrings